Mendaur ulang sampah pakaian
Sampah pakaian adalah salah satu sampah yang banyak menumpuk. Hal ini dikarena banyak orang bersikap konsumtif dalam membeli pakaian, sehingga banyak pakaian yang terbuang.
Berikut adalah contoh kegiatan mendaur ulang baju:
Sampah B3 dari Sumber Spesifik
Sampah B3 jenis ini berasal dari industri yang sudah jelas atau spesifik, seperti industri kesehatan dan laboratorium. Artinya, limbah dari kegiatan industri ini akan menjadi limbah infeksius dan termasuk sampah B3 sumber spesifik. Dan jenis sampah ini akan dibedakan lagi menjadi dua, yakni umum dan khusus. Contoh sampah B3 sumber spesifik umum adalah limbah karbon aktif, asam kromat bekas, dan proses tanning. Sedangkan sampah B3 sumber spesifik khusus bisa berupa slag timah putih, copper slag, nikel slag dan lainnya.
Sampah B3 Kedaluwarsa
Jenis sampah B3 yang terakhir adalah sampah B3 yang kedaluwarsa atau tumpah, dan bekas kemasan B3. Contohnya adalah methanol, metapirilen, timbal suabsetat, dan lainnya. Sampah ini jarang ditemukan di rumah tanggal.
Bahaya Sampah B3 Rumah Tangga bagi Kesehatan
Semua produk industri yang mengandung bahan kimia berbahaya dan berpotensi menjadi sampah B3 wajib diberi label informasi. Melansir dari laman Department of Toxic Substance Control California, ada tujuh simbol yang menandakan bahwa barang tersebut berbahaya. Simbol tersebut biasanya dicetak di kemasan atau tertempel pada barang. Dengan mengetahui simbol ini, kita bisa mengetahui risiko apa saja yang bisa muncul jika barang/produk tersebut tidak digunakan dengan benar.
Misalnya sampah b3 rumah tangga seperti detergent yang mengandung surfaktan yang bisa mengurangi kemampuan berkembangbiak organisme air dan menyebabkan menurunnya kualitas air. Jika kualitas air menurun, tidak hanya memengaruhi keseimbang alam saja, tapi juga bisa memengaruhi kesehatan manusia.
Baterai bekas juga berbahaya jika berkontak langsung dengan manusia. Kandungan unsur timah dan asam sulfat pada baterai dapat menyebabkan gangguan pernapasan, gangguan otak, gangguan kehamilan hingga impotensi.
Jika terpapar kandungan kimia dari sampah B3 terus menerus, dapat mengakibatkan keracunan akut. Kondisi keracunan akut tersebut dapat mengganggu fungsi otak, susunan saraf dan jantung.
Dalam jangka panjang, kandungan racun dalam sampah jenis ini dapat menyebabkan kelainan pada pembuluh darah, ginjal dan darah. Risiko terburuknya adalah kematian.
Agar terhindar dari bahaya sampah B3 tersebut, penting untuk memahami jenis dan cara mengelolanya. Menurut Peraturan Pemerintah (PP) No. 101 tahun 2014, disebutkan jika sampah B3 dibedakan berdasarkan sumbernya, menjadi tiga jenis, yaitu:
Digunakan kembali (reuse)
Botol plastik atau kaca bisa digunakan lagi sebagai wadah, tempat serbaguna, media tanam hingga pot tanaman. Anda bisa mengubah bentuknya atau menghiasnya agar terlihat lebih menarik. Jadi Anda tidak perlu beli wadah atau pot tanaman baru.
Botol plastik dan kemasan plastik ataupun kertas bisa diubah menjadi kerajinan tangan. Saset kopi, sampo, sabun mandi, sabun cuci piring, detergen, misalnya, bisa dikreasikan menjadi tote bag, tempat pensil, gelang, kolase hiasan dinding, bunga plastik, dan lain-lain.
Membawa botol minuman sendiri setiap bepergian bisa menekan dorongan untuk jajan minuman. Membiasakan menggunakan kembali barang-barang yang masih layak pakai juga mencegah Anda konsumtif membeli barang-barang yang sebenarnya tidak terlalu penting.
Yuk, Kurangi Sampah Anorganik di Rumah!
Anda mungkin pernah dengar atau baca berita tentang Indonesia sebagai negara penghasil sampah plastik terbesar di dunia. Ini tentu saja bukan berita baik. Setelah mengetahui berbagai manfaat sampah anorganik, yuk, ikut kurangi menghasilkan sampah plastik atau sampah anorganik di rumah. Pilah sampah organik dan anorganik di rumah dan ubah sampah organik menjadi kompos. Hindari juga menggunakan barang-barang yang sifatnya sekali pakai (disposable). Pilih produk kebersihan ramah lingkungan, misalnya yang kemasannya dibuat dari bahan daur ulang, seperti Rinso Detergen kemasan pouch dan Wipol pembersih lantai kemasan botol. Tak lupa, ajak anak berkreasi menggunakan sampah anorganik dan biasakan menggunakan kembali barang-barang yang masih bisa dimanfaatkan.
Semua itu perlu dilakukan demi mewujudkan clean future dan kelestarian bumi kita di masa depan.
Sampah rumah tangga merupakan jenis sampah yang paling dekat dengan kehidupan kita sehari-hari. Setiap hari, kita menghasilkan berbagai jenis sampah dari kegiatan di dapur, kamar mandi, ruang tamu, dan area lainnya di rumah. Mulai dari sisa makanan, bungkus plastik, botol kaca, hingga produk pembersih, semua menjadi bagian dari sampah rumah tangga yang harus kita kelola.
Namun, sering kali kita kurang menyadari betapa besar dampak sampah rumah tangga terhadap lingkungan dan kesehatan kita jika tidak dikelola dengan benar.
Memanfaatkan Sampah Organik Menjadi PUPUK ALAMI
Sudah tidak asing lagi bukan kalau sampah organik bisa jadi pupuk alami (kompos). Apalagi untuk Kamu yang suka berkebun, pasti butuh pupuk kan? Nah, daripada terus menerus membeli pupuk, lebih baik kita buat sendiri pupuk organik dari sampah organik didapur!
Pelajari cara membuat pupuk alami divideo ini, mudah!
Sampah Rumah Tangga: Penyumbang Sampah Terbesar
Saat ini, sampah rumah tangga menjadi penyumbang sampah terbesar. Menurut data dari berbagai lembaga lingkungan, volume sampah rumah tangga terus meningkat seiring dengan pertumbuhan populasi dan urbanisasi. Di banyak kota besar, tempat pembuangan akhir (TPA) sudah penuh dengan sampah rumah tangga, dan pengelolaan sampah menjadi masalah yang semakin mendesak. Penumpukan sampah tidak hanya merusak estetika lingkungan tetapi juga menimbulkan berbagai masalah kesehatan dan lingkungan.
Dampak negatif lain dari sampah anorganik:
● Lingkungan jadi kotor. Sampah anorganik kerap ditemukan menumpuk di tanah kosong maupun dekat permukiman. Hal ini bikin pemandangan tidak sedap dan lingkungan jadi berbau.
● Sebabkan banjir. Sampah yang menumpuk di selokan atau sungai berpotensi sebabkan banjir karena menghambat aliran air.
● Sumber penyakit. Lingkungan yang kotor merupakan tempat favorit kuman penyebab penyakit.
KOMPAS.com – Memanfaatkan sampah adalah kegiatan mengubah sampah yang dianggap tidak berguna, menjadi barang baru yang lebih berguna.
Berikut beberapa kegiatan yang bisa kamu lakukan untuk memanfaatkan sampah: