Spesifikasi Sidu F4 70 Gram

Spesifikasi Sidu F4 70 Gram

Kamera Utama 64MP Sony IMX686

Beralih ke kameranya. Meskipun smartphone ini cenderung unggul untuk digunakan dalam bermain game, namun bukan berarti kualitas kameranya tidak unggul. POCO F4 GT dilengkapi oleh tiga kamera belakang dengan sensor utama Sony IMX686, yang terdiri dari kamera utama 64 MP,  kamera ultra-wide 8 MP, dan kamera makro 2 MP.

Dengan resolusi tersebut, kamu dapat memperbesar gambar hingga ukuran maksimal tanpa menurunkan kualitas gambar. Selain itu, jepretan yang dihasilkan pun tampak lebih jelas dengan kontras warna yang tidak berlebihan. Sehingga terlihat seperti gambar aslinya.

Sementara itu, kamera depan POCO F4 GT memiliki resolusi 20 MP dengan sensor Sony IMX596. Kamera ini dapat digunakan untuk keperluan selfie dengan hasil yang tajam dan detail.

Nah, Sobat Gadget itulah tadi spesifikasi dari POCO F4 GT dengan chipset Snapdragon 8 Gen 1 yang dijual seharga Rp 7 jutaan. Bagi kamu yang tertarik dengan smartphone ini, bisa mendapatkannya di Planetgadget dengan cara mengunjungi situs web Planetgadget atau dengan mengunduh aplikasinya di App Store dan Play Store. Planetgadget menyediakan beragam jenis dan merek smartphone yang berkualitas. Mulai dari kualitas low-end, mid-end, hingga premium. Kunjungi dan ikuti juga sosial media Planetgadget di @planetgadget.store untuk mendapatkan seputar informasi, tips, dan promo gadget terbaru.

Bagi kamu yang lebih suka datang langsung, silakan kunjungi offline store kami yang berada di beberapa kota berikut

POCO Indonesia belum lama ini meluncurkan POCO F4 Series yang kembali mengedepankan performa super kencang dengan harga ramah kantong. Yang menarik, pada seri F4 untuk pertama kalinya POCO membenamkan OIS (Optical Image Stabilization) di kamera utamanya.

Penasaran seperti apa kemampuan POCO F4 baik dari segi performa maupun kamera? Yuk, langsung saja simak ulasannya!

Kalau dibandingkan dengan F3, penampilan F4 terlihat lebih segar berkat tepian yang kini flat atau rata, dan frame kamera dengan sudut yang lebih tegas. Konsep desainnya bisa dibilang cenderung ke arah modern minimalis. Tidak ada elemen trendy dan berani khas POCO yang melambangkan semangat anak muda.

Dengan tepian yang rata, dari segi kenyamanan pengoperasian POCO F4 termasuk perangkat yang enak digenggam. Ketebalannya 7,7mm dengan bobot 195 gram. Masih ideal untuk dimasukkan ke saku celana termasuk kalau dipasangkan softcase bawaannya.

Varian warna yang datang ke meja pengujian kami adalah Nebula Green. Warna hijaunya agak redup alias kurang cerah meski finishing-nya glossy. Cocok untuk Anda yang ingin tampil kalem tapi agak bosan dengan warna standar seperti hitam. Sedikit catatan, panel belakangnya yang glossy ini tidak mudah kotor oleh bekas jari.

Beralih ke depan, Anda kembali disuguhkan layar dengan panel datar berukuran 6,67 inci yang memiliki punch hole mungil di tengah untuk menampung kamera selfie. POCO juga tidak lupa menyertakan perlindungan lewat kaca Gorilla Glass 5.

Di bagian bawah ada port USB-C, lubang speaker, dan mic. Tidak ada port audio jack 3.5mm, tapi kabar baiknya, POCO sudah menyertakan converter USB-C to 3.5mm di dalam kemasan ponsel ini. Slot SIM-card seperti biasa ada dua, namun tanpa slot microSD. POCO F4 merupakan perangkat dengan rating IP53 untuk ketahanan terhadap debu dan percikan air.

POCO F4 mengusung panel E4 AMOLED 6,67 inci FHD+ dengan refresh rate 120Hz dan touch sampling rate 360Hz. Layar ini punya tingkat kecerahan hingga 1300 nits dan dilengkapi dukungan HDR 10+. Selain itu ada pula satu peningkatan menarik pada layarnya berupa dukungan Dolby Vision.

Menurut kami layar ponsel ini cukup memanjakan mata. Dari segi ketajaman amat baik, dan sajian warnanya pun mantap, Ada tiga mode warna yang bisa Anda pilih, yaitu Vivid (DCI-P3), Saturated (DCI-P3 dengan saturasi yang diangkat), dan Standard (sRGB).

Refresh rate-nya pun dapat diatur antara Default dan Custom. Yang pertama bisa juga disebut otomatis dan akan menyesuaikan refresh rate dengan aplikasi yang sedang Anda jalankan. Kalau Custom, Anda bisa menguncinya pada 60Hz atau 120Hz.

Secara keseluruhan kami tidak punya keluhan terhadap layar POCO F4. Penggunaan di luar ruangan pada siang hari dengan matahari terik pun masih nyaman. Untuk kebutuhan menonton film dari platform streaming populer juga tidak ada masalah karena sudah didukung Widevine L1.

Asyiknya lagi, sektor audio POCO F4 mengandalkan speaker stereo yang terletak di bagian bawah dan atas perangkat. Selain kualitas suaranya cukup lantang dan bertenaga, Anda juga akan menemukan fitur Dolby Atmos di sini.

Tampilan dan Suara

Teknologi layar yang dipakai untuk memperkuat sektor tampilan POCO F4 sama seperti POCO F3. Adalah Panel AMOLED beresolusi Full HD+ (2400x1080 piksel) dengan bentang 6,67 inci. Panel layar ini memiliki rasio 20:9.

Layar POCO F4 juga masih mendukung refresh rate 120 Hz dengan touch sampling rate 360 Hz. Maka tampilan animasi terlihat mulus, sedangkan respons layar dalam menerjemahkan sentuhan cukup instan.

Terdapat dua setelan refresh rate yang bisa dipilih: default (otomatis) atau custom. Pada opsi default, sistem akan melakukan penyesuaian refresh rate berdasarkan aplikasi yang dibuka. Angka refresh rate disetel mulai 30 Hz, 60 Hz, 90 Hz, hingga 120 Hz.

Sementara itu, opsi custom memberi dua pilihan kepada pengguna untuk menetapkan refresh rate di angka 60 Hz atau 120 Hz pada seluruh tampilan.

Meski demikian, saat Anda memilih 120 Hz, sistem akan menurunkan refresh rate secara otomatis ke angka 60 Hz khusus ketika layar sedang diam atau menampilkan foto. Tujuannya tak lain demi menghemat konsumsi daya.

Meski dari segi teknologi sama dengan sang pendahulu, layar POCO F4 kini mengantongi sertifikasi Dolby Vision. Sertifikasi ini mengindikasikan bahwa layar dapat menampilkan konten HDR dan HDR10+ yang punya rentang dinamis tinggi.

POCO menyebut, layar HP ini memiliki rentang warna 100% DCI-P3, dengan rasio kontras 5 juta:1. Dalam pengujian yang dilakukan GSM Arena, tampilan warna POCO F4 memang masuk dalam rentang DCI-P3, khususnya saat mode warna Vivid dan Saturated diaktifkan.

Ketika mode Original yang aktif, layar akan menampilkan warna secara akurat pada rentang sRGB. Di samping tiga mode itu, Anda juga bisa melakukan penyesuaian karakter warna dan kontras berdasarkan preferensi pribadi.

Lebih lanjut, klaim POCO mengatakan bahwa layar HP ini mampu mencapai level kecerahan 900 nit (saat Hight Brightness Mode/HBM aktif), dan 1300 nit untuk pemutaran konten HDR.

Berdasarkan pengujian GSM Arena, HP ini bisa mencapai 1000 nit dengan HBM. HBM pada HP ini disebut dengan mode Sunlight display. Tingkat kecerahan 1000 nit sudah lebih dari cukup untuk menghadirkan keterbacaan tampilan di kondisi outdoor.

Abhik Sengupta dari India Today mengaku tak memiliki masalah saat menonton sejumlah film di platform streaming seperti Disney+ Hotstar dan Amazon Prime. Ia juga puas menonton video di YouTube dengan menggunakan POCO F4.

Sebagai informasi, POCO F4 memiliki sertifikasi Widevine L1. Maka film dari Netflix, Amazon Prime, dan sejenisnya bisa ditampilkan dalam resolusi Full HD.

Adapun layar POCO F4 telah mendukung fitur Always-on display untuk menampilkan berbagai macam notifikasi. Layar ponsel ini pun telah dilapisi Gorilla Glass 5 agar tahan terhadap goresan benda tajam.

Di sisi lain, layar dengan kualitas visual yang baik juga mesti didukung komponen penghasil audio yang oke. Hal demi menciptakan pengalaman multimedia yang lengkap. Untungnya POCO F4 telah dibekali speaker dengan konfigurasi ganda alias stereo.

Speaker stereo ponsel ini juga didukung teknologi Dolby Atmos agar pengguna dapat melakukan penyesuaian karakter suara. Berdasarkan pengetesan GSM Arena, kelantangan suara speaker POCO F4 masuk kategori bagus dengan skor -26,1 LUFS (Loudness Units Full Scale).

Seperti yang sudah disinggung pada paragraf pembuka, POCO F4 memakai SoC Qualcomm Snapdragon 870, sama seperti POCO F3. Ada beberapa alasan kuat mengapa POCO tetap memilih Snapdragon 870 sebatai otak dari POCO F4.

Salah satunya adalah industri chipset mengalami paceklik inovasi akibat berbagai kejadian sepanjang 2020-2022. Mulai dari pandemi Covid-19, kelangkapan komponen cip, inflasi, serta perang Rusia-Ukraina.

Tak heran bila beberapa chipset keluaran baru justru memiliki kemampuan yang tak lebih baik ketimbang chipset lawas. Karena itu, langkah POCO untuk tetap menggunakan Snapdragon 870 pada POCO F4 bisa dinilai sebagai keputusan yang tepat.

Snapdragon 870 memiliki performa kencang. Ia masih jauh di atas seluruh chipset kelas menengah premium terbaru, termasuk Snapdragon 778G.

Adapun Snapdragon 870 merupakan chipset atau SoC keluaran 2021. SoC ini merupakan Snapdragon 865+ yang clockspeed core supernya telah digenjot.

Di dalam Snapdragon 870 terdapat delapan core CPU yang terbagi dalam tiga klaster. Ada satu core super Kryo 585 Prime (berbasis Cortex A77; 3,2 GHz), tiga core performa Kryo 585 Gold (Cortex A77; 2,55 GHz), dan empat core efisiensi Kryo 585 Silver (Cortex A55; 1,95 Ghz).

Selain itu, SoC ini juga mengandung GPU Adreno 650 (670 MHz), DSP Hexagon 698 (prosesor AI), ISP Spectra 480 (prosesor gambar), serta modem 5G eksternal X55. Seluruh komponen diikat melalui proses manufaktur 7 nm.

Pada dapur pacu POCO F4, Snapdragon 870 disokong oleh RAM LPDDR5 sebesar 6 GB atau 8 GB, serta memori internal UFS 3.1 berkapasitas 128 GB atau 256 GB. Konfigurasi memori 6/128 GB dan 8/256 GB adalah dua varian dijual di Indonesia.

Adapun POCO F4 menggunakan sistem pendinginan yang empat kali lipat lebih luas dibanding sistem pendinginan F3. Nama sistem tersebut adalah LiquidCool Technology 2.0.

Komponen yang ada pada LiquidCool Technology 2.0 di antaranya berupa tujuh lembar grafit peredam panas dan lempeng pendingin Vapor Chamber seluas 3112 mm². Oleh sebab itu, POCO F4 secara teori lebih mampu menjaga kestabilan performa di level tinggi ketimbang pendahulunya.

Apakah benar seperti itu? Untuk menjawabnya, mari kita tengok pengetesan dari para penguji. Untuk pengetesan dengan aplikasi benchmark sintetis, kami merujuk GSM Arena yang memakai POCO F4 dengan varian memori 6/128 GB.

Pada pengujian di aplikasi AnTuTu 9, HP ini mampu meraih skor yang tinggi yakni 698.586. Skor tersebut lebih tinggi dari Samsung Galaxy A52s (Snapdragon 778G; 506.432) dan realme 9 Pro+ (MediaTek Dimensity 920; 416.031).

Raihan pada AnTuTu 9 menjadi bukti pertama bahwa Snapdragon 870 masih lebih baik ketimbang chipset kelas menengah premium terbaru. Selanjutnya mari kita lihat hasil pengetesan di aplikasi GeekBench 5 untuk melihat skor kemampuan CPU.

Dari tes tersebut, skor singlecore yang diraih mencapai 975, sedangkan skor multicore-nya menyentuh 3190. Lagi-lagi skor tersebut tergolong tinggi dan layak untuk sebuah smartphone dengan chipset Snapdragon 870.

Pengetesan berikutnya yaitu guna mengetahui kemampuan olah grafis dari GPU Adreno 650. Pada aplikasi GFX Bench dengan skenario Manhattan ES 3.0 (onscreen), POCO F4 mampu meraih frame rate rata-rata di 114 fps.

Sementara itu, pada 3DMark Wild Life dengan skenario Vulkan 1.1 (offscreen 1440p), HP ini mencetak skor kemampuan grafis di 4357 poin. Tampak bahwa Adreno 650 masih perkasa.

Pengetesan berlanjut untuk menguji seberapa besar dampak sistem pendinginan yang baru pada jeroan POCO F4. Tes pada sesi ini memakai aplikasi CPU Throttle Test dan 3D Mark Wild Life Stress Test.

Hasil tes pada kedua aplikasi ternyata cukup bagus. Untuk CPU Throttle Test, ponsel terlihat hanya bisa mempertahankan kemampuan tertingginya sekitar dua menit pertama. Meski begitu, penurunan kemampuan setelah itu berjalan secara bertahap, tidak langsung anjlok.

Mulai menit ke-20 sampai ke-60 (selesai), performa terlihat stabil di kisaran 83% dari kemampuan puncak. Beralih ke 3DMark Wild Life Stress Test, skor tertinggi dalam empat ulangan adalah 4341, sedangkan skor terendahnya 3555. Dari situ muncullah angka kestabilan performa grafis sebesar 81,9%.

Di sisi lain, hasil tes benchmark sintetis bisa saja tidak mencerminkan kemampuan ponsel di kondisi nyata. Sebab tes benchmark sintetis hanya menguji ponsel dalam sekali waktu, bukan secara terus menerus. Karena itu, Anda juga perlu melihat bagaimana kemampuan si ponsel saat dipakai sehari-hari.

Berdasarkan pengalaman Vaibhav Pradip dari Tech Radar, POCO F4 memiliki kemampuan yang sip saat menjalankan beragam aplikasi secara multitasking. Unit yang diuji Pradip juga merupakan varian 6/128 GB.

Pradip mengaku ponsel tetap lancar meski "disiksa" sampai batas tertinggi untuk menjalankan aplikasi berat ataupun membuka aneka media sosial.

Bagaimana dengan performanya saat menjalankan game? Menurut Pradip, gim seperti PUBG: Mobile, Apex Legends Mobile, dan Call of Duty bisa ditangani POCO F4 dengan mudah.

Hal yang bikin Pradip terkejut adalah POCO F4 tidak mengalami panas berlebih atau pun penurunan performa. Padahal ponsel itu digunakan untuk main gim dengan durasi yang cukup lama, yaitu selama 45 menit.

POCO F4 memakai konfigurasi tiga kamera belakang plus satu lampu flash. Komposisinya terdiri atas kamera utama 64 MP, f/1.79; kamera ultrawide 8 MP, f/2.2; dan kamera makro 2 MP, f/2.4. Dari ketiga kamera tersebut, hanya kamera utama yang dilengkapi autofokus.

Menurut GSM Arena, sensor yang dipakai untuk kamera utama si ponsel adalah OmniVision OV64B dengan ukuran 1/2 inci. Sensor kamera ultrawide-nya adalah OmniVision OV8856, sedangkan sensor yang digunakan buat kamera makronya yakni GalaxyCore GC02M1.

Hal yang menarik adalah kamera utama POCO F4 telah dibekali fitur penstabil gambar berbasis optik (OIS). HP ini pun menjadi ponsel pertama POCO yang punya OIS. Penyematan OIS dimaksudkan agar kamera makin andal saat mengambil gambar di kondisi kurang cahaya.

Balik ke sisi depan ada kamera selfie 20 MP, f/2.45, fixed focus. GSM Arena mengatakan, kamera tersebut memakai sensor Sony IMX596 dengan ukuran 1/2.8 inci.

Adapun kamera utama mampu merekam video dengan resolusi maksimal 4K 60 fps. Rekaman video kamera ultrawide dan kamera selfie bisa mencapai resolusi 1080p 30 fps, sedangkan kamera makro 720p 30 fps.

Berbagai fitur turut disematkan pada aplikasi kamera bawaan si ponsel. Sebut saja mode malam, mode potret, dan mode pro. Untuk mode pro, Anda bisa melakukan pengaturan mulai dari white balance, fokus, kecepatan rana, dan ISO.

Lalu seperti apa hasil jepretan kamera POCO F4? Hasilnya memuaskan pada kondisi pencahayaan cukup, terutama siang hari. Hasil itu berlaku untuk kamera utama maupun kamera ultrawide-nya.

Foto dengan detail yang kaya, warna menyala, dan punya rentang dinamis luas, dapat dihasilkan oleh dua kamera tersebut. Sementara itu, untuk kamera makro hasilnya biasa saja. Foto yang dihasilkan punya warna yang tak terlalu cemerlang.

Soal jepretan kamera selfie, Abhik Sengupta menilai bahwa foto dapat ditampilkan dengan warna kulit yang natural. Hanya saja, menurut Vaibhav Pradip, foto terlihat mengalami banyak pemrosesan (oleh AI), sehingga kemungkinan sedikit oversharpening.

Adapun untuk perekaman video, kamera utama POCO F4 dapat menghasilkan video 4K 60 fps dengan kualitas baik. Video rekaman sangat stabil pada resolusi tersebut, menurut Abhik Sengupta. EIS dan OIS bekerja dengan baik untuk meminimalkan guncangan.

Berikut adalah contoh jepretan kamera POCO F4. Anda bisa menilainya sendiri:

Poin peningkatan lain yang mencolok selain OIS adalah pengisian daya. POCO telah meng-upgrade teknologi pengisian cepat POCO F4 menjadi 67W. Output daya tersebut naik dua kali lipat daripada POCO F3 yang hanya 33W.

Oleh karena itu, secara teori pengisian cepat 67W dapat mempersingkat durasi pengisian, mengingat kapasitas baterai POCO F4 dan POCO F3 mirip. POCO F4 punya baterai 4500 mAh, sedangkan POCO F3 4520 mAh.

GSM Arena pun menguji kecepatan pengecasan si ponsel dengan charger 67W bawaan. Hasilnya, 15 menit pengecasan membuat baterai kosong terisi 55%. Sementara itu, kondisi baterai penuh tercapai hanya dalam waktu 38 menit!

Durasi pengecasan 38 menit dari 0 sampai 100% sesuai dengan yang dijanjikan POCO.

SoC Snapdragon 870 membawa banyak keuntungan bagi POCO F4. Tak hanya performa dan pemrosesan gambar, tapi juga konektivitas. Berkat SoC ini, POCO F4 dapat mendukung beragam jenis konektivitas modern.

Jaringan seluler 5G jelas bisa, sebab Snapdragon 870 mengandung modem 5G X55. WiFi 6 yang kecepatannya 40% lebih baik ketimbang WiFi 5 juga ada. Lalu terdapat Bluetooth 5.2 untuk keperluan transfer data dan pairing dengan perangkat lain seperti TWS.

POCO F4 juga punya NFC dan tidak ketinggalan Infrared blaster. NFC berfungsi agar HP ini bisa melakukan pembayaran non-tunai. Sedangkan Infrared blaster bikin si ponsel bisa difungsikan sebagai remote TV, AC, dan alat elektronik lainnya.

Merek-merek keluarga Xiaomi tampaknya tak terimbas oleh tren beberapa produsen yang memangkas paket penjualan ponselnya. Benar saja, paket penjualan POCO F4 masih lengkap.

Di dalam boks penjualan, Anda akan memperoleh charger 67W, kabel USB C, softcase bening, SIM ejector, konverter USB C ke jack audio 3,5 mm, dan screen protector yang sudah terpasang ke permukaan layar si ponsel.

Ada juga beberapa stiker POCO beserta kartu ucapan terima kasih dari Head of Marketing POCO Indonesia, Andi Renreng. Sebagai informasi, konverter USB C ke jack audio 3,5 mm bisa Anda manfaatkan untuk menghubungkan earphone kabel ke satu-satunya port yang dimiliki POCO F4.

POCO F4 memang worth it untuk dibeli. Meski begitu, Anda juga perlu mencermati beberapa poin di bawah ini sebagai bahan pertimbangan. Tingkat toleransi Anda terhadap poin-poin berikut menentukan penilaian akhir terhadap si ponsel.

POCO F4 punya warna apa saja?

Apakah POCO F4 ada slot microSD?

Apakah POCO F4 sudah anti air?

POCO F4 adalah ponsel hebat bagi siapa pun yang mencari opsi ramah anggaran dan tidak mengurangi fitur. Ponsel ini memiliki layar OLED 6.67 inci dan ditenagai oleh prosesor Snapdragon 870. Ia juga memiliki pengaturan tiga kamera belakang dan dilengkapi dengan baterai 4,520mAh. Salah satu hal terbaik tentang POCO F4 adalah ia berjalan pada MIUI 13, yang berbasis Android 12. Artinya, Anda akan memiliki akses ke semua fitur terbaru dan pembaruan keamanan. Ponsel ini juga tersedia dalam tiga warna berbeda. Jadi, jika Anda mencari ponsel hebat yang tidak akan menguras kantong, POCO F4 layak untuk dipertimbangkan.

Kamera POCO F4 adalah pilihan tepat bagi siapa pun yang mencari ponsel kamera berkualitas. Kamera utamanya adalah sensor Sony IMX582 dengan piksel besar 1.4um dan aperture f/1.8. Ini juga OIS, yang berarti dapat mengambil foto bagus dalam kondisi kurang cahaya dan video dengan stabilisasi yang baik. Kamera kedua adalah lensa ultra lebar 8MP dengan aperture f/2.4, yang memungkinkan Anda mengambil gambar objek lebih luas. Kamera depannya bersensor 20MP dengan aperture f/2.0, sangat cocok untuk mengambil foto selfie. Secara keseluruhan, Kamera POCO F4 adalah pilihan tepat bagi siapa saja yang menginginkan ponsel kamera berkualitas.

Anda mungkin bertanya-tanya bagaimana kinerja POCO F4. Ya, dengan senang hati kami laporkan bahwa ini adalah handset kecil yang cukup mengesankan. Pertama-tama, ia ditenagai oleh prosesor Snapdragon 870, yang merupakan chip yang cukup bertenaga. RAM-nya juga 12GB, jadi multitasking jadi mudah. Untuk penyimpanan, Anda memiliki 64GB untuk bermain, tetapi ada juga slot kartu MicroSD jika Anda membutuhkan lebih banyak ruang. Dari segi performa gaming, POCO F4 sudah pasti unggul. Ia memiliki GPU Adreno 650 dan dukungan untuk tampilan dengan kecepatan refresh tinggi 120 Hz, sehingga dapat menangani game yang paling menuntut sekalipun tanpa bersusah payah. Kami juga dengan senang hati melaporkan bahwa masa pakai baterai sangat baik. Sel 4500mAh akan dengan mudah membantu Anda menjalani penggunaan seharian penuh, dan bahkan ada dukungan pengisian cepat jika Anda perlu mengisi ulang dengan tergesa-gesa. Jadi, secara keseluruhan, POCO F4 adalah performa yang cukup mengesankan.

Kemampuan Low Light

OIS dirancang untuk meminimalkan guncangan saat kamera mengambil gambar. Fitur ini penting ketika kamera mengambil gambar pada kondisi pencahayaan kurang alias low light.

Dalam kondisi itu, kamera akan berupaya menangkap cahaya sebanyak mungkin agar foto gelap jadi terang. Upaya tersebut membutuhkan proses yang memakan waktu beberapa detik sebelum foto jadi. Guncangan pun harus dienyahkan selama proses berlangsung agar foto minim blur.

Hanya, OIS ternyata tidak memberi dampak yang cukup signifikan untuk meningkatkan kualitas foto low light kamera utama POCO F4. Vaibhav Pradip dan Abhik Sengupta tidak terlalu terkesan dengan kemampuan low light kamera HP ini.

Menurut Sengupta, ketajaman bukan masalah. Namun, foto kesulitan menangkap warna. POCO F4 bukannya tidak bisa menciptakan foto malam hari yang bagus. Hanya saja, Pradip bertutur, Anda butuh pencahayaan cukup, kesabaran, dan mengaktifkan mode malam.

POCO F4 memang tak lagi bisa disebut sebagai ponsel flagship killer. Ia lebih pantas masuk dalam kategori kelas menengah premium jika dilihat dari komponen dan fitur-fitur yang tersemat. Meski begitu, POCO F4 mampu menghadirkan kemampuan yang merata di berbagai sisi.

Desainnya apik, layarnya sip, dan performanya mumpuni. Kemampuan kamera serta daya tahan baterainya juga dapat diandalkan. Satu-satunya sisi yang kurang dari POCO F4 adalah kemampuan low light-nya.

Jika Anda punya bujet 5 jutaan dan bukan penggila foto malam hari, tak perlu pikir panjang untuk menjatuhkan pilihan pada POCO F4. Smartphone ini bisa menjadi andalan untuk jangka waktu panjang. Bagaimana, tertarik dengan HP ini?

Harga Poco F4 di Indonesia

Poco F4 tersedia dalam tiga opsi warna yaitu Moonlight Silver, Night Back dan Nebula Green. Smartphone ini mulai dijual hari ini di sejumlah toko resmi Poco dan marketplace rekanan perusahaan. Bila berminat, berikut rincian harga Poco F4 di Indonesia:

Bagi Anda yang tertarik memboyong Poco F4, berikut KompasTekno rangkum tabel spesifikasinya.

163,2 x 75,95 x 7,7 mm

Snapdragon 870 (7 nm)

CPU octa-core kecepatan hingga 3,2 GHz

6/128 GB, expandable RAM sampai 2 GB

8/256 GB, expandable RAM sampai 3 GB

Kamera utama 64 MP (f/1.79) didukung OIS

Ultra-wide 8 MP (f/2.2), bidang pandang 119 derajat

Kamera makro 2 MP (f/2.4)

Jakarta: Poco akhirnya membawa smartphone terbaru yang sudah diperkenalkan di global ke Indonesia, salah satunya adalah Poco F4. Bagi yang belum mengetahui, Poco F Series merupakan lini flagship atau high-end dari merek ini.

Poco F4 dirilis di Indonesia dengan harga mulai dari Rp5.199.000. Namun, kali ini diperkenalkan dengan tidak mengusung tagline flagship. Meskipun begitu, Poco dikenal selalu menawarkan produk untuk kalangan muda yang sesuai dengan bujet, desain yang mereka sukai, serta spesifikasi yang dibutuhkan untuk menuangkan ide kreatif.

Berikut ini adalah ulasan Medcom.id untuk Poco F4.

Poco F4  menawarkan tiga pilihan warna yaitu Moonlight Silver, Night Black, dan Nebula Green. Medcom.id mendapatkan kesempatan menguji varian warna yang terakhir disebutkan. Sayangnya, smartphone ini tidak menyediakan warna kuning khas Poco.

Menurut Medcom.id tampilan Poco F4 terasa kurang unik dibandingkan seri sebelumnya atau varian Poco M maupun Poco X. Bodinya dipoles dengan tampilan efek glossy yang tidak begitu meninggalkan bekas sidik jari.

Frame atau tepi bodi Poco F4 menggunakan model flat atau rata. Efeknya, smartphone dengan layar 6,67 inci ini terasa lebar di genggaman tangan. Meskipun model tepian rata ini menyediakan grip yang nyaman saat dalam posisi horizontal atau landscape saat menonton, video terutama ketika bermain game.

Poco F4 sendiri memiliki bobot ringan yaitu 195 gram dan ramping dengan ketebalan hanya 7,7mm. Tetap saja kami mengakui bahwa model bingkai flat tadi membuat perangkat ini terasa bongsor di genggaman tangan.

Poco F4 menyediakan fitur pemindai sidik jari pada permukaan tombol Power sementara di sisi bagian bawah tidak tersedia lubang audiojack 3,5mm alias colokan earphone. Satu hal yang lagi perlu diketahui adalah di sini tidak tersedia dukungan MicroSD.

Pada bagian layar, Poco F4 sudah menyediakan panel E4 AMOLED 6,67 inci resolusi FHD+ dengan refresh rate 120Hz dilengkapi sertifikasi HDR+ dan Dolby Vision. Perlindungannya mengandalkan coating Corning Gorilla Glass 5.

Melihat spesifikasi layarnya, jelas Poco F4 memiliki modal mumpuni untuk bermain game atau menonton video dengan kualitas visual yang memanjakan mata.

Poco F4 hadir dengan sistem operasi MIUI 13 yang berasal dari Android 12. Di sini kami menemukan pengalaman antarmuka yang terasa sama dengan Xiaomi 12 Pro yang pernah kami ulas.

Antarmuka ini terasa ringan ditambah lagi layar refresh rate 120Hz membuat pergerakannya mulus. Hadir sebagai seri high-end, tentu saja Poco F4 sudah hadir dengan fitur NFC.

Pada sistem keamanan juga tersedia pemindai wajah yang melengkapi fitur pemindai sidik jari. Poco F4 juga menyediakan fitur optimasi performa khusus gaming yaitu Game Turbo yang bisa dijumpai pada merek Xiaomi Series dan Redmi Series.

Di Game Turbo tersedia optimasi performa dan shortcut ke aplikasi lain untuk tampil bersamaan dengan game dalam format picture-in-picture. Pada bagian konektivitas WiFi ada fitur yang akan otomatis meningkatkan kualitas kecepatan koneksi internet apabila terhubung ke router merek Redmi.

Poco F4 menawarkan kemampuan kamera belakang kelas smartphone high-end flagship. Di sini ada tiga kamera belakang masing-masing adalah kamera utama 64MP, kamera ultra-wide 8MP 119 derajat, dan kamera makro 2MP.

Poco F4 menjadi smartphone pertama Poco yang dilengkapi dengan teknologi Optical Image Stabilization (OIS). Makanya kualitas foto dan video yang diambil diklaim minim guncangan.

Medcom.id menjajal kemampuan kamera belakangnya tanpa mengaktifkan kemampuan AI mode 64MP, dan mode HDR dipasang pada kinerja Auto. Hasil fotonya bisa dilihat di atas, tergolong memuaskan. Poco F4 memiliki kamera depan kemampuan 20MP.

Poco F4 diperkenalkan di Indonesia dengan membawa chipset Qualcomm Snapdragon 870 5G, meskipun masih di bawah Snapdragon 888 tapi ini merupakan produk terbaru dengan fabrikasi 7nm. Jadi performanya pasti di atas perangkat dengan Snapdragon 865.

Di bagian RAM digunakan teknologi LPDDR5 dan sementara di memori internal atau storage sudah mengadopsi standar UFS 3.1. Poco F4 ditawarkan dalam dua model 6/128GB dan 8/256GB. Di sini ada fitur ekspansi RAM sebesar 3GB sehingga bisa menjadi 11GB.

Pada pengujian yang dilakukan dengan aplikasi benchmark PCMark dan 3DMark for Android dari UL Benchmarks, Poco F4 memperoleh skor yang cukup memuaskan mewakili performanya.

Pada pengalaman bermain game, Poco F4 bisa diajak bermain Genshin Impact pada grafis High dengan lancar. Di sini dibekali LiquidCool Technology 2.0 yang diklaim menyediakan vapor chamber untuk pendingin yang optimal pada bagian CPU. Kami menemukan efek rasa hangat muncul ketika durasi permainan berlangsung hampir satu jam.

Soal kapasitas baterainya, Poco F4 punya kapasitas 4.500 mAh dengan dukungan turbo charging 67W. Jadi meskipun kapasitasnya berada di bawah 5.000 mAh tapi proses pengisiannya cepat.

Poco mengklaim baterai Poco F4 bisa terisi 100 persen dalam durasi 30 menit saja. Di pengujian daya tahan menggunakan mode Battery di PCMark Work 3.0, smartphone ini mampu dipacu hingga 13 jam.

Secara keseluruhan Medcom.id mendapatkan pengalaman penggunaan yang memuaskan dari Poco F4. Spesifikasi yang ditawarkan sepadan dengan harganya Rp5.699.000. Makanya menurut kami Poco F4 tetap punya daya tarik, terutama untuk konsumen yang mendambakan smartphone flagship di harga bersahabat.

Melde dich an, um fortzufahren.

Daya Tahan Baterai

Sebetulnya tidak ada satu pun penguji yang kecewa dengan daya tahan baterai POCO F4. Baterai 4500 mAh ponsel ini dikatakan dapat bertahan untuk pemakaian sehari penuh. Bahkan, menurut Vaibhav Pradip, POCO F4 bisa bertahan sampai dua hari untuk pemakaian wajar.

GSM Arena juga memuji daya tahan baterai POCO F4 yang mencetak skor ketahanan 101 jam. Hanya saja, skor ketahanan tersebut tidak sebaik si pendahulu, POCO F3, yang mencapai 114 jam.

Salah satu faktor yang menyebabkan skor ketahanan baterai POCO F4 turun dibanding pendahulunya adalah hasil uji pada skenario video playback. Dalam skenario tersebut, POCO F4 dapat bekerja hingga 15 jam 36 menit, 3 jam lebih sedikit daripada F3 (19 jam 2 menit).

POCO F4 dibekali sistem operasi Android 12 yang dibalut antarmuka MIUI 13 dengan POCO launcher. POCO menjanjikan peningkatan sistem operasi sebanyak dua kali dengan update sistem keamanan hingga tiga tahun.

Antarmuka MIUI 13 tak jauh berbeda dari MIUI 12. Anda akan menemukan corak yang khas seperti bilah notifikasi dan pusat kendali yang berbeda. Yang membuat MIUI 13 di HP POCO berbeda ketimbang Redmi dan Xiaomi adalah App drawer-nya.

Anda tidak bisa menonaktifkan App drawer untuk membuat seluruh ikon aplikasi tampil di halaman beranda. Selain itu, MIUI 13 di HP POCO dan keluarga Xiaomi memiliki fitur, tampilan, dan cara navigasi yang sama.

Sejumlah penguji tidak menyebut MIUI 13 memunculkan iklan. Maka dapat diasumsikan bahwa HP ini bebas iklan. Namun, antarmuka ini tetap memiliki bloatware atau aplikasi pra-install yang bisa memunculkan notifikasi tak penting.

Namun, sebagian besar bloatware tersebut dapat di-uninstall. Beberapa aplikasi bawaan mungkin tidak dapat di-uninstall, tetapi notifikasinya bisa dinonaktifkan.

Apakah POCO F4 sudah stereo speaker?